Jenis Shockbreaker atau suspensi pada kendaraan bermotor yang tepat tentu sangat dibutuhkan fungsinya ketika sering melakukan perjalanan dengan kendaraan ini dan melewati berbagai jenis. dengan adanya shock ini sangat menunjang performa dan kenyamanan saat berkendara.

Jenis Shockbreaker Berdasarkan Kategori dan Konfigurasinya

Sesuai kategorinya, jenis shockbreaker dibagi menjadi 2 bagian yaitu shockbreaker depan dan shock belakang. Berdasar konfigurasinya, shockbreaker belakang dibagi menjadi 2 jenis yaitu monoshock dan dualshock. semuanya akan di jelaskan dalam beberapa bagian berikut.

Shockbreaker Depan dan Jenis-jenisnya

Pada shockbreaker depan terdiri dari atas 2 jenis yaitu shock Teleskopik dan shock upside down. Untuk jenis  yang paling sering digunakan adalah tipe teleskopik yang terdiri dari sepasang tabung male dan female.

Tabung male yang dijepit pada suspensi depan disebut Suspensi Telescopic male slider. Sedangkan untuk tabung female yang dijepit pada triple clamp pada suspensi depan disebut dengan suspensi telescopic interved atau disebut juga upside-down

  1. Suspensi Telescopic Male Slider
    Ciri yang utama pada suspensi teleskopik adalah terletak pada sistem redam yang bekerja dalam tungkai yang juga berfungsi untuk menahan roda. Sehingga, dalam satu sisi roda hanya terdapat satu buah tungkai yang terdiri atas 2 tabung.Sedangkan untuk tabung yang berada pada bagian bawah disebut slider yg memiliki fungsi sebagai tabung suspensi yang diisi oleh per dan fluida shock absorber. Sedangkan tabung yang ada diatasnya bernama fork tube yang terkoneksi langsung dengan bagian kemudi motor.

    Pada kedadaan ini, tabung pada teleskopik male slider diameternya lebih kecil. Ia terjepit pada triple clamp, dimana letak kelenturan paling besar berada. Dengan kondisi ini membuat shockbreaker menjadi lebih lentur apabila dipakai untuk melintasi jalan yang rusak atau kasar.

    daya lentur yang dihasilkan pada tipe ini sangat cocok terutama ketika melakukan hard braking atau saat menghadapi medan yang tidak rata dan kasar pada kecepatan tinggi. Tipe jenis ini masih digunakan terutama pada sepeda motor tipe dual purpose.

    Shock jenis ini juga sangat mudah dirawat, sehingga cocok untuk penggunaan harian dan kuat menahan beban motor. Namun, untuk kekurangannya juga yang perlu dipahami, yakni pada kecepatan tinggi, performa akan kurang stabil dan penampilannya pun tampak standar dan biasa, bahkan terkesan murah

  2. Suspensi Telescopic Interved
    untuk tipe teleskopik inverted memiliki tabung berdiameter yang lebih besar terjepit pada triple clamp. Pada tipe ini sepeda motor akan lebih sensitif dan resistensi yang lebih baik terhadap fleksibilitas. Dalam kondisi seperti ini, pengendara perlu lebih teliti pada roda depan.Dengan tabung besar yang lebih dominan pada tipe inverted, akan membuat suspensi jenis ini akan memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan tipe male slider. namun memiliki kelebihan pada suspensi ini adalah handling yang lebih baik disilain harga nya juga mahal.

Shockbreaker Belakang dan Jenis-jenisnya

 

Shockbreaker belakang yang biasa posisinya pada bagian roda belakang mempunyai 2 jenis. yang pertama disebut twin shock atau dual shock, dan yang kedua adalah monoshock. Berikut perbedaan nya masing-masing

  1. Tipe dual shock / twin
    Untuk tipe dual atau twin shock ini dipasang pada bagian kiri dan kanan mengapit roda belakang motor. Tipe suspensi jenis ini biasanya ada pada motor yang diperuntukan atau sering membawa beban berat.Tipe dualshock muncul pada saat produksi motor secara masal dan dibuat dengan tujuan untuk menampung beban berat serta melalui area lintasan yang. Dengan adanya twin shock diharapkan beban yang dibawa akan lebih menemukan keseimbangan.

    Penggunaan twin shock juga dipercaya meminimalisir guncangan akibat jalanan yang kasar. Sehingga, akan tetap nyaman ketika melaju dengan kecepatan tinggi. Namun rupanya, hal ini menimbulkan dampak negatif pada motor yaitu load pada masing-masing shock terkadang berbeda.

    Dalam hal ini diantara kelebihan twin shock adalah mampu menopang berat beban lebih maksimal dan seimbang. Tentu saja karena titik bebannya pun bisa lebih merata. Di samping itu, biaya perawatan untuk jenis ini juga lebih terjangkau.

    Namun demikian, tetap ada kekurangan yang menyertainya. Diantara kekurangannya adalah, load masing-masing shock akan berbeda. Selain itu, bagian belakang akan oleng saat kecepatan tinggi dan keseimbangan  dalam berkendara pun sulit diatur.

  2. Tipe Monoshock
    Seiring perkembangan dunia otomotif, suspensi belakang semakin efisien dengan adanya monoshock. Model monoshock akan mempermudah terutama pada saat handling. Itu sebabnya, hampir semua motor sport menggunakan tipe suspensi monoshock.Pada suspensi monoshock ada 2 jenis lagi, yaitu tipe langsung dan tipe link. Tipe langsung merupakan tipe shockbreaker yang langsung dipasang tanpa perantara apapun pada chasis dan arm. Hanya saja, jenis monoshock ini tidak efektif untuk membawa beban berat.

    Jenis monoshock yang lain adalah tipe link. Pada tipe ini, terdapat batang penghubung sebagai perantara yang akan membantu peredaman saat melintasi lintasan yang kasar. Fungsi dari penghubung ini semacam untuk mempertahankan ketinggian motor agar tidak ambles saat membawa beban.

    Monoshock ini memiliki beberapa keunggulan. Diantaranya adalah  pada saat berbelok, motor tetap stabil, handling motor menjadi lebih baik, dan mudah saat dilakukan setting.

    Meski saat ini tipe monoshock lebih banyak digunakan, terdapat beberapa kelemahan juga yang harus disadari. Diantaranya adalah kurang efektif pada saat membawa beban berat, umur pemakaian yang lebih pendek, dan biaya perawatan cenderung lebih mahal.